Proyek Hulu Migas Membaik, Wintermar Dapat Kontrak Rp 1,1 Triliun
PT Wintemar Offshore Marine Tbk mendapatkan nilai kontrak senilai US$ 77 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun hingga akhir Juli 2018, naik dari posisi US$ 69 juta per Juni 2018. Kontrak yang mayoritas berasal dari sektor hulu minyak dan gas ini, ditargetkan akan terus bertambah hingga akhir tahun 2018.
“Tambahan satu atau dua kontrak, kami bisa optimistis hingga akhir tahun. Untuk kontrak di luar negeri, ada beberapa kontrak baru yang bisa dapatkan atau maintenance dari tahun sebelumnya,” kata Direktur Keuangan Wintermar Janto Lili di Jakarta, Selasa (28/8).
Untuk mendapatkan tambahan nilai kontrak baru hingga akhir tahun, Janto optimis karena secara global terdapat banyak proyek hulu migas yang sudah dimulai. Ada beberapa proyek pada semester I-2018 yang tertunda, dan sudah mulai berjalan di semester II.
Meski begitu, Janto enggan menyebutkan berapa target kontrak yang akan dikejar Wintermar hingga akhir tahun, karena tergantung perkembangan di lapangan. “Kontrak sudah ada beberapa yang diterima dari oil and gas, tetapi belum bisa kami buka dari minyak dan gas tersebut,” katanya.
Witermar merupakan perusahaan pelayaran yang memiliki banyak mitra perusahaan migas besar multinasional. Hingga semester I tahun ini, perseroan memiliki total 65 armada kapal lepas pantai. Pada periode tersebut utilisasi kapal yang beroperasi baru mencapai 64%. Bisnis migas yang mulai kembali bergairah akan membuat utilisasi kapal perseroan meningkat.